Kalea, dan Cerita.
02:43 PM Gavin's house
Ding Dong
Terdengar langkah kaki yang berlari kecil menuju sebuah pintu besar berwarna putih, Kalea dengan senyum lebarnya menyambut Fillio setelah ia membukakan pintu besar tersebut.
“Waaww, kakak! You're cuter than your photo!!”
Begitu lah Kalea menyambut Fillio. Kalea siperiang sepupu dari Gavin, yang tentu saja baru kali pertama bertemu dengan Fillio.
“Tas nya ada di kamar kak Gavin katanya. Kakak boleh masuk dan cari sendiri. Tapi aku ikut yaa.”
“Haha kamu gemes banget. Boleh dong.”
Kalea dan Fillio berjalan menuju kamar Gavin dan langsung saja Fillio mencari bukunya di dalam tas tersebut.
“Kentemu, kak?” Tanya Kalea yang sudah duduk di atas kasur.
“Nih, hehe.” Fillio menjawab sambil mengangkat bukunya.
Setelah merapihkan kembali barang-barang milik Gavin, Fillio-pun ikut duduk di samping Kalea.
“Kalea tau gak Gavin pergi kemana?”
Kalea menoleh ketika Fillio bertanya padanya.
“Lohh kirain kakak tauu. Kakak gak nanya sendiri sama kak Gavin?” Kalea balik bertanya dan dijawab gelengan oleh Fillio.
“Gak sempet nanya tadi, buru-buru mau ke sini ambil buku soalnya.”
“Kak Gavin keluar mau beli gitar katanyaa.”
Jawaban dari Kalea membuat Fillio termenung, 'Kok Gavin gak minta ditemenin gue ya..' Ucapnya dalam hati.
“Katanya dia mau nyanyi buat orang yang dia suka pakai gitar ituuu.” Sambung Kalea.
Pikiran Fillio makin berisik. Orang yang disuka? Siapa? Kenapa ia tak tahu jika Gavin sedang menyukai seseorang?
Ah, harusnya Fillio tak usah memikirkan ini, bukankah ini yang ia mau? Fillio mau Gavin menemukan kebahagiaannya sendiri.
“Kalea tau gak siapa yang Gavin suka?”
“Memangnya kak Fillio gak tauuu?” Ucap Kalea dengan sengaja menggoda Fillio dengan mengadukan kedua pundak mereka, dan lagi-lagi Fillio menggeleng.
“Kalea tau sih kakk, cuma Kalea udah janji sama kak Gavin buat gak kasih tau ke siapa-siapa.”
Fillio-pun mengangguk mendengarnya. Ya memang tak seharusnya ia mencampuri urusan asmara teman kecilnya ini.
“Tapi Kalea akan kasih tau ciri-cirinya. Dia baik, putih!! Tinggi, ada tahi lalatnya di hidung, rambutnya hitam, lucu banget kak, manis.”
Kalea mendeskripsikan orang yang disukai Gavin dengan semangat.
“Udah pernah ketemu?” Tanya Fillio.
Kalea mengangguk semangat lagi sambil menjawab, “Udah!”
'Oh.. Udah sejauh itu yah, udah dikenalin ke keluarganya, aku aja baru ketemu Kalea hari ini.”
Fillio tersenyum lalu beranjak dari duduknya untuk pamit pulang karena ada banyak tugas yang masih harus ia kerjakan.
“Dadah kaakkk. Nanti main lagi yahh.” Kalea melambaikan tangannya mengantar Fillio pergi.
—